kisah penantian seorang wanita muslimah

http://jemmymirdad.blogspot.com


Ada satu kisah penantian seorang wanita cantik, sebut saja namanya Kenanga, menanti seorang lelaki, yang tidak pasti, dari sumber cerita ini beliau enggan menyebut namanya, Kenanga dibuat tidak berdaya, melukai begitu dalam, bisa disebut ujian sangat besar bagi Kenanga, padahal cinta Kenanga sangatlah besar dan dalam, tapi apa daya lelaki tersebut hanyalah sandiwara belaka.

Kenanga pernah menganggap lelaki tersebut segalanya, Kenanga begitu mencintai lelaki itu melebihi dirinya sendiri, semua dilakukan untuknya, apa pun itu, Kenanga selalu memberikan yang terbaik untunya.

Tapi nyatanya lelaki itu membohonginya, dia telah membuat Kenanga dan keluarganya malu besar, ya di hari ketika harusnya lelaki itu mengatakan janji suci dihadapan naib dan saksi-saksi, lelaki itu tidak hadir. ;(

https://artikelmuslimah.wordpress.com

Empat hari sebelum akad nikah, Kenanga mencoba menghubungi keluarganya, apakah dia akan pulang dari perantauan ? keluarganya belum bisa memastikan karena nomor teleponya tidak aktif, tidak ada yng bisa menghubunginya, dia pun menghilang.

Jantung Kenanga berdebar seketika itu, resah hatinya saat itu, sampai dihari H pernikahan, dia pun tidak datang.

Kenanga menangis disudut kamar, mengeruk segala ceruk luka hati yang dalam, satu minggu setelah itu Kenanga mencoba meneleponya lagi, tapi apa yang Kenanga dapat, yaitu kabar yang sama, sesak nafas Kenanga nafsu makan pun juga sirna, karena berbulan-bulan dia tidak ada kabar,

Kenanga sekarang hanya ingin bersabar, tapi dalam benak hatinya kenapa ini terjadi kepadanya.

Separu jiwa dalam hati Kenanga terasa pergi entah kemana, tidak ada kesenangan lagi dalam hidupnya, rasa sakit begitu menyiksa, disetiap hari diselimuti perasaan seribu tanya.

Dimnakah dia berada ? bagaimana keadaan dia ? senang ataukah sedih dia ? musibah apa yang menimpa dia ? pertanyaan-pertanyaan itu menyiksa Kenanga hingga jatuh sakit.

Berbagai kesibukan telah dilakukan Kenanga, mulai dari aktif lagi di organisasi, smapai ikut berkenalan dengan teman-teman baru di dunia maya, sejenak Kenanga puas bercanda dan tertawa melampiaskan rasa, tapi Kenanga tidak bisa melupakan dia, ingin rasanya Kenanga mencari cinta lain tapi hatinya seperti terkunci rapat hanya untuk dia.

Ya Raab, dalam hati Kenanga berkata, “mengapa kehadirannya tida bisa tergantikan ? apakah aku sudah terlanjur jatuh cinta ?”.

Tidak tersa lima bulan menjalani hidup dalam kehampaan dan kekosongan, tiba-tiba dihari minggu yang sunyi, lelaki itu menelepon Kenanga, rasa rindu pun terlumpah ruah, kebahgiaan dalam hati.

Kenanga hanya bisa berdoa, dia akan datang kepadanya dalam keadaan selamat.
“Maaf aku, dalam kesulitan musibah menimpahku sehingga aku tidak bisa pulang tepat waktu,” kata lelaki itu.

“Aku juga minta maaf atas semua yang telah terjadi, aku sungguh merasa bersalah”, kata lelaki itu lagi.
“Maukah kamu menunggu ku pulang” ? tanya lelaki itu kepada Kenanga.
“Aku mau” kata Kenanga dengan mata berbinar.

Hati Kenanga bahagia, apa yang telah ditunggunya telah ada kabar, Kenanga berusaha mengerti keadaannya, tak terlintas sekali rasa curiga saat itu.

Setelah satu bulan dari obrolan itu, lelaki itu menghilang lagi, nomernya tidak bisa dihubungi lagi.

Rasa kawatir memenuhi rongga dada hati Kenanga. Musibah apalagi ini yang sedang dihadapi ?

Setiap hari hati Kenanga resah dan gelisah memikirkannya, hingga pada suatu sore, telepon Kenanga bergetar tanda panggilan masuk, ada nomer baru tertera diponselnya, Nomer yang tak dikenalnya.
“Hallo”! diangkat Kenanga.
“Hallo”! dia pun menjawabnya.

Jiwa raga Kenanga pun bergetar, harapan apa lagi yang hendak lelaki itu tawarkan,?

Kenanga mendengarkan dia berbicara dengan sesama, sesekali dia melemparkan candaan, Kenanga hannya tersenyum tampa suara, sesekali dia menggod, langsung Kenanga merendam gejolak rasa.
Kenanga takut kecewa lagi, sangat takut.

Dan ketakutan Kenanga sangat benar, bawasanya lelaki itu menikamnya dengan pertanyaan-pertanyaan.
“Adakah lelaki yang menyayangimu” tanya lelaki tersebut.

Kenanga sama sekali tidak menjawab, Kenanga tidak tau apa maksudnya, tetapi Kenanga harus waspada.
Tiba-tiba dia minta maaf gelagat buruk sudah terbaca.
“Aku minta maaf,” kata lelaki itu.
“Aku sudah tidak berani berharap lagi,” kata Kenanga.
“Ya, tapi aku harus minta maaf kepadamu” kata lelaki itu lagi.
“Aku sudah memaafkan” jawab Kenanga.

Kemudian Kenanga mendengar dia menangis, kecamuk pertanyaan kembali mendera hati dalam dada Kenanga, kenapa dia menangis ?
“Katakan” kata Kenanga dalam bibir gemetar.

Lelaki itu diam dalam sesenggukan, tmpak sedang mengatur napas, kemudian terdengar satu dua suku kata bawasannya dia sudah menikah.

Kenanga tutup telepon dan mematikannya segera, air matanya sudah tidak terbendung menetes dipipinya, Kenanga berusaha tegar tetapi kaki tidak bisa menompang.

Seluruh tubuh gemetar, Kenanga sandarkan tubuh pada dinding, namun beban, terlalu berat sehingga terduduk dilantai.

Kenanga telan sendiri air mata terlalu pahit itu, Kenanga paksa dirinya untuk menahan luka ini, dan akhirnya, Kenanga bisa berkata pada dirinya sendiri bawasanya itu adalah kehendak Allah.

Ya, meskipun berat melepaskanya tetapi Kenanga harus merelakanya, Kenanga akan mencari obat untuk lukanya, berhijrah menuju jalan yang lebih baik dan mendekatkan diri pada Allah agar menemukan jalan yeng lebih baik.

Dua bulan kemudian, datang kepada orang tua Kenanga seseorang lelaki yang saleh yang masih muda, sebut saja dia Dadan, dia berniat untuk menikahi Kenanga, ketika orng tua Kenanga pun bertanya, apaakah kamu mau dinikahi olehnya, Kenanga tidak tahu cara menjawab apakah ya atau tidak, tapi yang jelas ini lah jawaban Allah atas doa-doa Kenanga pada malam-malamnya, Kenanga bersukur atas kebahagiaan ini, dan berpasrah kepada Allah atas semua kehendaknya.    


Jangan lupa komentar dibawah ini, untuk mendukung penulis menyajikan kata gori artikel kisah muslimah ini. :)     

Comments

Menu

Baca Juga Artikel

contoh surat undangan haul pesantren