Daftar isi / Menu
Daftar isi / Menu
kisah muslimah mahkotaku yang hilang
- Get link
- X
- Other Apps
Perjalanan hidup kadang teragis,
namun manusia bisa mengambil hikmah didalamnya, ya sebut saja namanya Bunga,
seorang muslimah yang akan memberi motivasi kepada muslimah lainnya,
Waktu itu Bunga masih
berusia 19 tahun setelah lulus SMA, tidak melanjutkan kuliah dan memilih kerja,
semasa sekolahnya Bunga memiliki teman sepesial, sebut saja namannya Bangke.
Mereka berpacaran dan menjalani hubungan yang sangat lama bertahun-tahun
dilewati dengan setatus berpacaran dengannya.
Di matanya, Bangke sosok
lelaki yang ideal dan pilihannya, berasal dari keluarga yang paham agama, ya”
bisa disebut keluarga yang baik-baik. Dan Bunga bersyukur keluarga Bangke
bisa menerimanya dengan baik-baik. Setelah bertahun-tahun menjalani hubungan
asmara, tiba pada saat masa dimana setan berbisik menggoda iman mereka, dari
yang awalnya berpegangan tangan dan selanjutnya berciuman, godaan setan tu
sangat besar, sehingga keimanan merekan bagai ditelan ombak dihempas karang,
akhirnya perzinahan pun tidak dapat dihindari oleh mereka, mereka tidur bersama
walaupun belum menikah.
Beberapa waktu kemudian, Bangke
memintanya untuk melakukan lagi, atas dasar cinta dan rayuannya Bunga
tidak bisa menolak. Maka terulang kembali hal yang sangat dibenci Allah itu. Bukan
ketenangan hati yang dirasakan saat janji manis ingin menikahi terus
dilontarkan, tetapi, saat itu usia Bangke masih belum siap menikah. Akhirnya
hidup Bunga seperti ombak terhempas karang bagaikan buih.
Bunga mulai
mengingat Allah, mengingat akan dosa semua yang pernah dilakukan bersama Bangke,
ia pun ingin mengajak Bangke kembali kejalan Allah. Tetapi penolakan
demi penolakan selalu didapatkannya. Bangke belum dibuka pintu hatinya
untuk kembali kepada Allah. Sampai tiba masanya Bunga semakin terpuruk
dalam kesendirian.
Tak lama setelah itu, Bunga
berkenalan dengan seorang lelaki yang cukup dewasa, perkenalan dengan Mas
Sendi itu terjadi dengan tidak sengaja, perkenalan singkat itu membawa
pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dan Mas Sendi menyatakan ingin hidup
bersama Bunga.
Bunga tahu, Mas
Sendi agamanya cukup kuat, melihat pembicaraan-pembicaraan yang mereka
lakukan dalam setiap pertemuan. Akhirnya tumbuh keyakinan dalam diri Bunga
bahwa dia bisa membimbingnya dalam jalan hijrah, Bunga yakin dia dapat
menjadikannya wanita yang lebih baik.
Namun, Bunga khawatir dia
akan berpaling setelah mengetahui masa silamnya yang kelam. Tetapi jika tidak dikatakan
dari awal, dimasa depan akan menjadi masalah, akhirnya Bunga
memberanikan diri untuk menceritakan masa lalunya yang dipenuhi dosa yang kelam
itu.
“Aku bukanlah wanita baik-baik,”
kata Bunga mulai bercerita, “Aku telah melakukan perzinahan yang tidak
akan diampuni oleh Allah.”
“Allah maha pengampun hanya
Syirik dosa yang tidak diampuninya.” Kata Mas Sendi dengan lembut.
“Tapi aku telah berkali-kali
melakukannya, aku merasa diriku ini menjijikan sekali, penuh noda dosa yang
begitu besar. Masa depan ku suram, suram sekali.” Kata Bunga.
“Tidak ada manusia yang sempurna,”
kata Mas Sendi masa lalu boleh kelam, asal kamu berusahan menjadi lebih
baik, maka tidak ada masa depan suram itu.”
Mendengar jawaban Mas Sendi
itu Bunga merasa sangat beruntung telah menemukan lelaki yang baik, ya
begitulah, telah datang untuknya seorang lelaki saleh yang mau menerimanya
dengan segala kekurangannya.
Bunga seperti
terlahir kembali. Menjalani hari-harinya dengan penuh keyakinan, bahwa masa
depan akan menjadi baik jika hidup bersama Mas Sendi. Tetapi kabar sedih
datang pada Bunga tidak lama kemudian. Orang tua Mas Sendi meragukan
Bunga yang memang sudah ternoda. Hubungan Bunga dan Mas Sendi tidak
mereka restui.
Bunga menangis
dalam sujudnya. Mengaduh kesakitan ketika harapan menjadi pupus dalam
kenyataan. Hatinya terasa hacur lebur. Belum lagi perasaan rasa malu karena
diketahui oleh banyak orang bahwa dirinya telah kehilangan mahkotanya. Penyesalan
bahkan tidak ada guna, air mata telah keluar dan menetes di pipi.
Semua sudah terjadi. Dan kenyataan
pait yang pernah dialami akan ditanggung sendiri dalam seumur hidupnya. Maka dengan
penuh keyakinan prjalanan hijrah yang direncanak oleh Bunga tetap
dilakukanya, berasama Mas Sendi atau tidak, itu bukan soal. Hal terpenting
yang dilakukannya menjadi wanita yang lebih baik agar masa depan akhiratnya
bahagia.
Bunga tidak
perlu lagi meratap nasib, tidak perlu mencoba untuk tegar, tetapi memang harus
tegar, tetap masa depan penuh harapan, dan yakinlah Allah pasti akan membukakan
jalan.
https://www.youtube.com/watch?v=yOrSqrE45x0
- Get link
- X
- Other Apps
Menu
Baca Juga Artikel
contoh surat undangan haul pesantren
PONPES MIFTAHUL HUDA Kp.Rengkod Rt. 015 Rw. 07 Kec. Jayanti Kab.Tangerang Tangerang, 14 Januari 2018 Nomor : 01/Miftahul Huda/MH01/I/2018 Lamp : - Perihal : Undangan Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem , Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Kepada Yth. Bpk Tokoh Masyarakat, ................................. Di Tempat. Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang tetap Istiqomah dijalanNya. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Di PonPes Miftahul Huda Kp.Rengkod, kami selaku Keluarga mengundang kehadiran Bapak/Sdra dalam Acara Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Syka...
Comments
Post a Comment