Daftar isi / Menu
Daftar isi / Menu
kisah duka kehilangannya
- Get link
- X
- Other Apps
Kisah Nita dan fajar mereka
adalah pasangan suami istri yang romantis, orang-orang sering membicarakan
keharmonisan mereka, kesibukan mereka tidak pernah menghambat merka dalam saling
berkomunikasi, sehingga bisa menjalani hubungan dengan sempurna.
Nita berkerja untuk membantu suaminya mencukupi kebutuhan keluarga, untungnya waktu bekerja Nita sif pagi sampai siang, mulai dari pukul delapan sampai pukul satu, dengan demikian, tugas melayani suaminya dan mengurus anak-anaknya dapat dilakukan dengan baik.
Fajar sangat memahaminya, membuat Nita
sangat bersyukur memiliki suami yang memahami, dan membuatnya makin sayang
kepada Fajar,sementara itu ditengah kesibukan, Fajar juga selalu
membantu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, dia telah menjadi imam
terbaik bagi Nita, dan membuat Nita hidup senang bersamanya.
Namun, kebahagian itu hanya Cuma sementara, betapa pun mereka
mencoba untuk mempertahankan, tetapi jika Allah sudah berkehendak, apa mau
dikata, Allah, selalu memberikan ujian kepada orang-orang yang beriman.
Jadi, ceritanya itu, ketika Fajar pulang agak kesorean,
lewat pukul lima lebih baru tiba dirumah, namun wajahnya tidak tampak kecapean,
setelah membersihkan badan dan mengganti baju, Fajar bermain dan
bercanda dengan anak-anaknya sembari menunggu waktu adzan Magrib.
Sehabis Shalat, wajah Fajar tampak segar dan
sumeringah, Dia mengajari anak-anaknya membaca Al-Quran. Setelah isya, mereka
akan makan diluar, direstoran yang mewah.
“kita ke OK resto aja yuk !!” kata Fajar.
“ciyee... kita mau makan enak nih !?” tanya Nita yang
senang
“sekali-sekali boleh lah, biar semuanya senang, lagian disana
buka 24 jam jadi kita bisa bersantai gitu disana,” kata Fajar.
“aku sih oke aja, Mas,” jawab Nita.
Sepanjang perjalanan, Fajar selalu membuat obrolan yang
menarik, kadang-kadang melucu, yang membuat Nita dan anak-anaknya
tertawa bahagia. Nita merasakan kegembiraan petang itu lain dari
biasanya, cara bercandanya, cara tersenyumnya, dan tertawanya.
Pada saat mereka menikmati makanan direstoran mewah itu, Fajar
tak henti-hentinya bercerita sambil membagi kebahagiaan, malam itu seakan
tidak akan ada bandingnya. Malam itu mereka habiskan dengan penuh kebahagiaan
sampai dirumah.
Setibah dirumah anak-anak mereka yang perutnya kenyang langsung
menuju kamar masing-masing untuk tidur. Nita dan Fajar juga
menuju kamar mereka, karena malam sudah larut, Nita sudah sangat
mengantuk sekali maka Nita langsung rebahan dan memejamkan mata.
Tapi ada yang aneh, Nita merasakan Fajar
tiba-tiba membelai rambutnya, lalu mencium keningnya, mersa sekali, tapi
Nita sudah mengatuk berat sehingga tidak meresponnya.
“dik, malam ini akau menginginkanmu!”, bisik Fajar.
Matanya terbuka sedikit, tetapi Nita tidak berkata
apa-apa.
“sekali ini saja!”, bisik Fajar lagi.
“aku sudah mengantuk mas, badanku juga capek, besok saja yah”!
jawab Nita yang menolak.
Fajar pun pelan-pelan melepaskan
pelukannya, lalu tidak terjadi apa-apa lagi, waktupun cepat sampai Adzan subuh
berkumandang.
Pada pagi harinya, Nita dan Fajar melakukan
aktivitas seperti biasa. Nita mempersiapkan sarapan untuk suami dan
anak-anaknya, setelah sarapan sudah siap, mereka sarapan bersama.
“dik, anak-anak kamu yang mengantar ya”? kata Fajar saat
masih sarapan, “aku ada urusan mendesak”.
“iya, mas” jawab Nita.
Selesai sarapan. Fajar langsung berangkat kerja
menggunakan sepedah motor, sementara itu Nita mengantar anak-anak
sekolah dengan mobil.
Sepanjang perjalanan mengantar anak-anak sekolah, perasaan Nita
terasa tidak enak sekali, pikiranya terasa kelut, entah apa penyebabnya, lalu, Nita
menelepon suaminya ( Fajar ), tapi tidak tersambung, Nita pun
mencoba menelepon nomor kantornya.
“halo”!. Kata Nita, tetapi yang menjawab telepon bukan
suaminya, “ saya mau bicara dengan mas Fajar “.
“pak Fajar belum datang, bu”! katanya.
“kemana ya ? ada agenda keluar kah ? tanya Nita
menyelidik.
“enggak, bu, seharusnya ada rapat sekarang tapi pak fajar
malah belum datang,” kata si penjawab telepon.
Nita mulai kebingungan, setelah
mengantanr anak-anaknya sekolah Nita pun telusuri jalan menuju kantor
suaminya , disebuah perapatan, Nita melihat sepedah motor ringsek karena
habis kecelakaan.
Handphone Nita berbunyi tanda panggilan masuk.
“halo” kata si penelepon.
“Ya, halo” jawab Nita.
“dengan Ibu Nita ? tanya si penelepon.
“Iya, benar” jawab Nita.
“saya dari polres metro, suami ibu kecelakaan, sekarang berada
di rumah sakit Selaras,” katanya.
Tangisan Nita pecah saat itu juga, Nita mengingat
sepedah motor yang ringsek tadi diperapatan. Itu motor suaminya.
Dengan perasaan takut dan kawatir bercampur aduk Nita
memacu mobilnya ke rumah sakit selaras. Namun sayang, setiba disana, semuanya
sudah terlambat, suaminya ( fajar ), menghembuskan nafas terakhir
sebelum Nita tiba disana.
Nita tidak bisa menahan teriakan
histerisnya, bahkan Nita sempat pingsan, sebuah penyesalan sampai kini
tidak akan terlupakan yaitu waktu malam, mengingat suaminya ingin dilayani
tetapi tidak dilayani Nita.
Kini sudah 4 tahun suaminya ( fajar ), tiada. Tetapi
duka itu tidak kunjung sirna, beberapa lelaki pernah dengan terus terang
mengajaknya menikah. Tetapi Nita tidak bisa melupakan Fajar.
Nita tahu, kematian suaminya adalah
takdir Allah Swt. Tetapi Nita benar-benar tidak bisa melupakannya, setiap
kali teringat Suaminya ( fajar ), Nita menangis sedih pipinya
basah oleh air matanya. Nita tak tahu harus hijrah kemana, duka
kehilangan benar-benar susah dimusnahkan.
- Get link
- X
- Other Apps
Menu
Baca Juga Artikel
contoh surat undangan haul pesantren
PONPES MIFTAHUL HUDA Kp.Rengkod Rt. 015 Rw. 07 Kec. Jayanti Kab.Tangerang Tangerang, 14 Januari 2018 Nomor : 01/Miftahul Huda/MH01/I/2018 Lamp : - Perihal : Undangan Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem , Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Kepada Yth. Bpk Tokoh Masyarakat, ................................. Di Tempat. Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang tetap Istiqomah dijalanNya. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Di PonPes Miftahul Huda Kp.Rengkod, kami selaku Keluarga mengundang kehadiran Bapak/Sdra dalam Acara Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Syka...
Comments
Post a Comment