Daftar isi / Menu
Daftar isi / Menu
Apa yang dimaksud jin, setan dan iblis ?
- Get link
- X
- Other Apps
Apa yang
dimaksud jin, syetan dan iblis ?
Jin artinya tirai
yang tertutup, maksunya segala mahluk halus yang tidak dapat terlihat oleh
indra mata manusia. Mahluk jin di ciptakan dari api sebagaimana di terangkan
dalam Al-Qur’an
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ
قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
Dan Kami telah menciptakan
jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. ( Surat Al-Hijr ayat 27 )
Tafsir jalalaiyn
( Surat Al-Hijr ayat 27 )
(Dan
jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya)
sebelum Nabi Adam diciptakan (api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali
tidak berasap dan dapat menembus pori-pori,
Apakah jin
memeluk suatu agama ?
Ya,
sebagaimana manusia, jin dibebankan syariat islam yang dibawa rasulullah Saw. Hal
tersebut berdasarkan Al-Qur’an
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي
وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ
أَنْفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ
أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
Hai golongan jin dan manusia,
apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang
menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap
pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri
kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi
saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (
Surat Al-An’aam ayat 130 )
Tafsir jalalayin ( Surat
Al-An’aam ayat 130 )
(Hai
golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri) kalangan kamu sendiri; artinya sebagian kamu yang
percaya kepada manusia atau utusan-utusan jin yang sengaja Kami biarkan mereka
mendengar ucapan-ucapan para rasul Kami kemudian mereka menyampaikannya kepada
kaumnya (yang menceritakan kepada kamu tentang ayat-ayat-Ku dan memperingatkan
kamu tentang pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata, "Kami menjadi
saksi atas diri kami sendiri.") bahwa sesungguhnya kami telah menerimanya.
Allah swt. berfirman: (Kehidupan dunia telah menipu mereka) sehingga mereka
tidak mau beriman (dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka
adalah orang-orang yang kafir.)
Apakah jin
menikah dan memiliki keturunan ?
Ya,
karena jin terdiri dari perempuan dan laki-laki, mempunyai akal dan nafsu, maka
jin menikah dan memiliki nafsu, maka jin menikah dan mempunyai keturunan. Sebagian
ulama berdalil tentang pernikahan jin ini, berdasarkan Al-Qur’an.
فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
Di dalam surga itu ada
bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh
oleh manusia sebelum mereka, dan tidak pula oleh jin. ( Surat Al-Khafi ayat 50
)
Tafsir Jalalayin
( Surat Al-Khafi ayat 50 )
(Di
dalam surga itu) maksudnya, dalam kedua surga itu dan pada gedung-gedung dan
istana-istana yang ada di dalamnya (ada bidadari-bidadari yang selalu
menundukkan sorotan) tidak, tidak terbatas bagi mereka hanya bagi mereka-mereka
saja yang terdiri dari manusia dan jin (tidak pernah disentuh) mereka belum
pernah digauli; mereka terdiri dari bidadari-bidadari atau wanita-wanita
dunia yang masuk surga (oleh manusia sebelum mereka -penghuni-penghuni surga
yang menjadi suami mereka dan tidak pula oleh jin).
Dan dalil
jin memiliki keturunan ada dalam Al-Qur’an
:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ
اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ
أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي
وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah
mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. ( Al-Khaf ayat
50 )
Tafsir Jalalayin ( Al-Khaf
ayat 50 )
(Dan
ingatlah ketika) lafal Idz dinashabkan oleh lafal Udzkur yang tidak disebutkan
(Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam)"
dengan cara membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepadanya, bukan
dengan cara meletakkan kening (maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah
segolongan dari jin) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa iblis itu adalah
sejenis malaikat. Berdasarkan pengertian ini maka istitsnanya adalah Muttashil.
Menurut pendapat yang lain Istitsna ini adalah Munqathi'. Berdasarkan pengertian
ini maka iblis adalah biang jin, ia mempunyai keturunan yang telah disebutkan
sebelumnya, sedangkan Malaikat tidak mempunyai keturunan (maka ia mendurhakai
perintah Rabbnya) artinya, iblis itu membangkang tidak mau taat kepada-Nya,
karena ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. (Patutkah Engkau mengambil dia
dan turunan-turunannya) pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi Adam dan
keturunannya, dan Dhamir Ha pada dua tempat kembali kepada iblis (sebagai
pemimpin selain daripada-Ku) yang kemudian kalian taati mereka (sedangkan
mereka adalah musuh kalian?) menjadi musuh. Lafal 'Aduwwun berkedudukan menjadi
Hal karena bermakna A'daa-an. (Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah
bagi orang-orang yang lalim) yakni iblis dan keturunannya untuk ditaati sebagai
pengganti taat kepada Allah.
Apakah yang dimaksud dengan
syetan ?
Syetan ialah manusia atau jin
yang sifatnya, sikap, perkataan, perbuatan, ataupun keyakinanya jauh dari
kebenaran, kasih sayang dan rahmat Allah Swt. Manusia atau jin semacam ini
selalu menggoda dan mengajak ( manusia atau jin lainya ) agar tersesat dari
jalan Allah Swt. Dengan demikian umat islam dianjurkan untuk selalu berlindung kepada
Allah Swt agar dijauhkan dari godaan syetan yang terkutuk. Dalam Al-Qur’an :
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ
نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ
بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ
فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan
bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan
(dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan
apa yang mereka ada-adakan. ( Al-An’aam ayat 112 )
Tafsir Jalalayin ( Al-An’aam
ayat 112 )
(Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh) sebagaimana Kami telah
jadikan mereka sebagai musuh-musuhmu; kemudian pengertian musuh itu dijelaskan
(yakni setan-setan) siluman-siluman (dari jenis manusia dan jin yang memberikan
bisikan) yang menghembuskan godaan (antara yang sebagian kepada sebagian
lainnya tentang perkataan-perkataan yang indah-indah) yang memulas warna
kebatilan (untuk membujuk) umat manusia. (Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak mengerjakannya) maksudnya bisikan-bisikan yang menyesatkan tadi
(maka tinggalkanlah mereka) biarkanlah orang-orang kafir itu (dan apa yang
mereka ada-adakan) berupa kekafiran dan lain-lainnya yang sudah menjadi watak
mereka; ayat ini diturunkan sebelum turunnya ayat perintah untuk berperang.
Apakah yang dimaskud dengan
iblis ?
Iblis ialah jin yang
membangkang, sombong, fasiq dan durhaka, ia adalah musuh manusia yang dikutuk
oleh Allah Swt, dan akan memperoleh kehinaan kelak dihari kiamat.
Fatutkah manusia takut kepada
jin dan syetan ?
Manusia tidak perlu takut
pada jin dan syetan, asalkan manusia tidak mengerjakan apa yang diperintah dan
menjauhi apa yang di larang Allah Swt. Sesungguhnya jin merasa rendah diri jika
bertemu dengan manusia karena manusia diciptakan lebih mulia dari pada jin. Dalam
Al-qur’an :
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي
آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ
الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. ( Al-Isra ayat
70 )
Tafsir Jalalyin ( Al-Isra
ayat 70 )
(Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan) Kami utamakan (anak-anak Adam) dengan
pengetahuan, akal, bentuk yang paling baik, setelah wafat jenazahnya dianggap suci
dan lain sebagainya (dan Kami angkut mereka di daratan) dengan menaiki
kendaraan (dan di lautan) dengan menaiki perahu-perahu (dan Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan) seperti hewan-hewan ternak dan hewan-hewan liar
(dengan kelebihan yang sempurna.) Lafal man di sini bermakna maa; atau makna
yang dimaksudnya menurut bab yang berlaku padanya. Maknanya menyangkut juga
para malaikat; sedangkan makna yang dimaksud adalah pengutamaan jenisnya, dan
tidak mesti semua individu manusia itu lebih utama dari malaikat karena mereka
lebih utama daripada manusia yang selain para nabi.
Terimakasih telah membaca,
silahkan komentar J
- Get link
- X
- Other Apps
Menu
Baca Juga Artikel
contoh surat undangan haul pesantren
PONPES MIFTAHUL HUDA Kp.Rengkod Rt. 015 Rw. 07 Kec. Jayanti Kab.Tangerang Tangerang, 14 Januari 2018 Nomor : 01/Miftahul Huda/MH01/I/2018 Lamp : - Perihal : Undangan Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem , Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Kepada Yth. Bpk Tokoh Masyarakat, ................................. Di Tempat. Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang tetap Istiqomah dijalanNya. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Di PonPes Miftahul Huda Kp.Rengkod, kami selaku Keluarga mengundang kehadiran Bapak/Sdra dalam Acara Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Syka...
Comments
Post a Comment