Hukum Membatalkan puasa (berbuka) di siang Ramadhan


Assalamu'alaikum Wr. Wb

   Halo pembaca, dibulan suci ramadhan ini bawasanya puasa Ramadhan itu wajib bagi orang Muslim, tetapi ada yang diperbolehkan tidak puasa atau membatalkan puasa ( berbuka ) disiang hari Ramadhan, seperti apakah yang boleh membatalkan puasa dibulan ramadhan ? dalam kitab safinah karangan Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al hadhrami Imam Nawawi al-Bantani.  bermadzhab Syafi'i.

Dalam kitab safinah :
Pasal 64 Hukum-hukum Berbuka Puasa
فصل) الإفطار في رمضان أربعة انواع: واجب كما في الحائض والنفساء، وجائز كما في المسافر والمريض، ولاولاكما في المجنون، ومحرم كمن أخر قضاء رمضان تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
Al-Ifthooru Fii Romadhoona Arba’atun: Waajibun Kamaa Fii Al-Haidhi Wa An-Nufasaai, Wa Jaaizu Kamaa Fii Al-Musaafiri Wa Al-Mariidhi, Wa Laa Wa Laa Kamaa Fii Al Majnuuni, Wa Muharromu Kaman Akhhkhro Qodhooa Romadhoona Ma’a Tamakkunihi Hatta Dhooqo Al-Waqtu ‘Anhu

   Hukum membatalkan puasa (berbuka) di siang Ramadhan:

1. Wajib, terhadap wanita yang haid dan nifas
2. Boleh, terhadap musafir dan orang sakit
3. Tidak diwajibkan, terhadap orang yang gila
4. Haram, terhadap orang yang mengakhirkan/menunda qodho’ Ramadhan padahal mungkin untuk dikerjakan sampai waktu qodho’ tersebut tidak mencukupi

وأقسام الإفطار أربعة: أيضا ما يلزم فية القضاء والفدية وھو اثنان: الأول الإفطار لخوف على غيرة، والثاني الإفطار مع تأخير قضاء مع إمكانه حتى حتى رمضان آخر، وثانيھا مايلزم فية القضاء دون الفدية وھو يكثر كمغمى علية، وثالثھما ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وھوشيخ كبير، ورابعھا لا ولا وھو المجنون الذي لم يتعد بجنونه
Wa Aqsaamu Al-Ifthoori Arba’atun: Aidhon Maa Yalzamu Fiihi Al-Qodhoou Wa Al-Fidyatu Wa Huwa Itsnaani: Al-Awwalu Al-Ifthoori Likhoufin ‘Alaa Gjoirihi, Wa Ats-Tsaanii Al-Ifthooru Ma’a Ta’khiiri Qodhooi Ma’a Imkaanihi hatta Ya’tii Romadhoonu Aakhoru. Wa Tsaaniihaa Maa Yalzamu Fiihi Al-Qodhoou Duuna Al-Fidyat1 Fahuwa YaktsuruKamughmaa ‘Alaihi, Wa Tsaalitsuhaa Ma Yalzamu Fiihi Al-Fidyatu Duuna Al-Qodhooi Wa huwa Syaikhun Kabiirun, Wa Roobi’uhaa Laa Wa Laa Wahuwa Al-Majnuunu Al-ladzi Lam Yata’adda Bijunuunihi.

   Orang yang membatalkan puasanya (berbuka) dibagi menjadi 4:

1. Orang yang wajib mengqodho’dan membayar fidyah, yaitu :

a ).Orang yang membatalkan puasa karena menghawatirkan orang lain (misalkan wanita yang mengkhawatirkan bayinya)
b ).Orang menunda qodho’ puasanya sampai tiba ramadhan berikutnya

2. Orang yang wajib mengqodho’ tanpa harus membayar fidyah, yaitu orang yang pingsan
3. Orang yang wajib membayar fidyah tapi tidak wajib mengqodho’, yaitu orang yang sudah tua dan tidak kuat berpuasa
4. Orang yang tidak wajib mengqodho’ dan tidak wajib membayar fidyah, yaitu orang yang gila yang tidak disengaja.

   Sekian dari penulis, kurang lebihnya penulis mohon maaf, mudah - mudahan bermanfaat .

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Comments

Menu

Baca Juga Artikel

contoh surat undangan haul pesantren