Daftar isi / Menu
Daftar isi / Menu
Hukum Membatalkan puasa (berbuka) di siang Ramadhan
- Get link
- X
- Other Apps
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Halo pembaca, dibulan suci ramadhan ini bawasanya puasa Ramadhan itu wajib bagi orang Muslim, tetapi ada yang diperbolehkan tidak puasa atau membatalkan puasa ( berbuka ) disiang hari Ramadhan, seperti apakah yang boleh membatalkan puasa dibulan ramadhan ? dalam kitab safinah karangan Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al hadhrami Imam Nawawi al-Bantani. bermadzhab Syafi'i.
Dalam kitab safinah :
Pasal 64 Hukum-hukum Berbuka Puasa
فصل) الإفطار في رمضان أربعة انواع: واجب كما في الحائض والنفساء، وجائز كما في المسافر والمريض، ولاولاكما في المجنون، ومحرم كمن أخر قضاء رمضان تمكنه حتى ضاق الوقت عنه
Al-Ifthooru Fii Romadhoona Arba’atun: Waajibun Kamaa Fii Al-Haidhi Wa An-Nufasaai, Wa Jaaizu Kamaa Fii Al-Musaafiri Wa Al-Mariidhi, Wa Laa Wa Laa Kamaa Fii Al Majnuuni, Wa Muharromu Kaman Akhhkhro Qodhooa Romadhoona Ma’a Tamakkunihi Hatta Dhooqo Al-Waqtu ‘Anhu
Hukum membatalkan puasa (berbuka) di siang Ramadhan:
1. Wajib, terhadap wanita yang haid dan nifas
2. Boleh, terhadap musafir dan orang sakit
3. Tidak diwajibkan, terhadap orang yang gila
4. Haram, terhadap orang yang mengakhirkan/menunda qodho’ Ramadhan padahal mungkin untuk dikerjakan sampai waktu qodho’ tersebut tidak mencukupi
وأقسام الإفطار أربعة: أيضا ما يلزم فية القضاء والفدية وھو اثنان: الأول الإفطار لخوف على غيرة، والثاني الإفطار مع تأخير قضاء مع إمكانه حتى حتى رمضان آخر، وثانيھا مايلزم فية القضاء دون الفدية وھو يكثر كمغمى علية، وثالثھما ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وھوشيخ كبير، ورابعھا لا ولا وھو المجنون الذي لم يتعد بجنونه
Wa Aqsaamu Al-Ifthoori Arba’atun: Aidhon Maa Yalzamu Fiihi Al-Qodhoou Wa Al-Fidyatu Wa Huwa Itsnaani: Al-Awwalu Al-Ifthoori Likhoufin ‘Alaa Gjoirihi, Wa Ats-Tsaanii Al-Ifthooru Ma’a Ta’khiiri Qodhooi Ma’a Imkaanihi hatta Ya’tii Romadhoonu Aakhoru. Wa Tsaaniihaa Maa Yalzamu Fiihi Al-Qodhoou Duuna Al-Fidyat1 Fahuwa YaktsuruKamughmaa ‘Alaihi, Wa Tsaalitsuhaa Ma Yalzamu Fiihi Al-Fidyatu Duuna Al-Qodhooi Wa huwa Syaikhun Kabiirun, Wa Roobi’uhaa Laa Wa Laa Wahuwa Al-Majnuunu Al-ladzi Lam Yata’adda Bijunuunihi.
Orang yang membatalkan puasanya (berbuka) dibagi menjadi 4:
1. Orang yang wajib mengqodho’dan membayar fidyah, yaitu :
a ).Orang yang membatalkan puasa karena menghawatirkan orang lain (misalkan wanita yang mengkhawatirkan bayinya)
b ).Orang menunda qodho’ puasanya sampai tiba ramadhan berikutnya
2. Orang yang wajib mengqodho’ tanpa harus membayar fidyah, yaitu orang yang pingsan
3. Orang yang wajib membayar fidyah tapi tidak wajib mengqodho’, yaitu orang yang sudah tua dan tidak kuat berpuasa
4. Orang yang tidak wajib mengqodho’ dan tidak wajib membayar fidyah, yaitu orang yang gila yang tidak disengaja.
Sekian dari penulis, kurang lebihnya penulis mohon maaf, mudah - mudahan bermanfaat .
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
- Get link
- X
- Other Apps
Menu
Baca Juga Artikel
contoh surat undangan haul pesantren
PONPES MIFTAHUL HUDA Kp.Rengkod Rt. 015 Rw. 07 Kec. Jayanti Kab.Tangerang Tangerang, 14 Januari 2018 Nomor : 01/Miftahul Huda/MH01/I/2018 Lamp : - Perihal : Undangan Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem , Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Kepada Yth. Bpk Tokoh Masyarakat, ................................. Di Tempat. Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang tetap Istiqomah dijalanNya. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Sykah Abdul Qodir Jaelani Di PonPes Miftahul Huda Kp.Rengkod, kami selaku Keluarga mengundang kehadiran Bapak/Sdra dalam Acara Haul Ayahanda H. Jasi’an Bin Rasem, Beserta Haul Syka...
Comments
Post a Comment